Perubahan Makna dan Komponen Makna: Pengertian, Contoh, Jenis - Jenis dan Faktor Perubahan Makna

 


TeknoMadina - Perubahan makna termasuk dalam kajian ilmu semantik. semantik merupakan ilmu yang mengkaji makna. Termasuk juga perubahan makna di dalamnya. Pada kajian semantik, terdapat pembahasan tentang perubahan makna atau disebut juga dengan pergeseran makna.

Perubahan Makna

Makna sebuah kata dapat berubah. Akan tetapi, secara diakronis tidak semua kata maknanya akan berubah. Makna tersebut berupa satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.

Perubahan makna merupakan evolusi penggunaan kata biasanya hingga tahapan
makna modern menjadi sangat berbeda dari makna aslinya. Dalam linguistic diakronis
(historis), perubahan makna merupakan perubahan pada salah satu makna sebuah kata.
Setiap kata memiliki beraneka makna dan konotasi yang dapat ditambah, dikurang, atau
diubah sepanjang masa sehingga memiliki makna-makna yang sangat berbeda.

Jenis-Jenis Perubahan Makna

Ada jelnis - jenis perubahan makna menurut TeknoMadina.com sebagai berikut:

Generalisasi atau perluasan adalah proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus
  1. kepada yang lebih umum atau dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
    Contoh : Kata baju dulu hanya bermakna pakaiana sebelah atas saja tetapi sekarang bukan
    saja bermakna pakaian dari pinggang ke atas tetapi juga topi, dasi, celana, sepatu. (makna - makna yang ada masih ada hubunganya dengan makna aslinya.
  2. Spesialisasi atau pengkhususan mengacu kepada suatu perubahan yang mengakibatkan
    makna kata menjadi lebih khusus atau lebih sempit dalam penggunaannya.
    Contoh : Kata sarjana dulu digunakan untuk menyebut orang yang cerdik, pandai tetapi
    sekarang hanya digunakan untuk menyebut orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi.
  3. Ameliorasi adalah proses perubahan makna kata kepada tingkat yang lebih tinggi atau
    makna baru yang dianggap lebih lebih baik daripada makna sebelumnya. Contoh : Kata seni dulu hanya bermakna air seni/ urine tetapi sekarang bermakna sesuatu
    yang indah atau berkaitan kreatifitas.
  4. Penghalusan (eufemia), yaitu ditampilkanya kata-kata atau bentukbentuk yang dianggap
    memiliki makna yang lebih halus, atau lebih sopan dari pada yang akan digantikan.
    Contohnya: korupsi menjadi menyalahgunakan jabatan, penjara menjadi lembaga
    permasyarakatan.
  5. Pengasaran (disfemia), yaitu usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau biasa
    dengan kata yang maknanya kasar.(situasi tidak ramah atau kejengkelan atau penegasan).
    Contoh: mengambil menjadi mencaplok, memasukkan ke penjara menjadi menjebloskan
    ke penjara. (kata yang bernilai kasar tetapi sengaja digunakan untuk memberikan tekanan
    tanpa terasa kasarnya.

Faktor - Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Makna

Beberapa di antara faktor penyebab perubahan makna menurut TeknoMadina.com sebagai
berikut :
  1. Perkembangan dalam bidang ilmu dan teknologi.
    Perkembangan dalam bidang ilmu dan kemajuan teknologi dapat menyebabkan terjadinya
    perubahan makna suatu kata. Sebuah kata yang tadinya mengandung konsep makna
    tentang sutau yang sederhana, tetap digunakan walaupun konsep makna yang dikandung
    telah berubah akibat pandangan baru tentang suatu ilmu dan perkembangan teknologi.
    Contoh: 
    Kata berlayar yaitu dulu hanya digunakan untuk kapal/ perahu yang menggunakan layar
    “tenaga angin” tetapi sekarang perahu/ kapal menggunakan mesin disel/turbo/uap, tetapi
    kata berlayar tetap digunakan untuk menyebut perjalanan di air.
  2. Perkembangan sosial dan budaya.
    Perkembangan dalam masyarakat tentang sikap sosial dan budaya, juga terjadi perubahan
    makna. Jadi bentuk katanya tetap sama tetapi konsep makna yang dikandungnya telah
    berbeda.
    Contoh: 
    Istilah perkerabatan. Kata Saudara, semula berarti seperut/ sekandung tetapi sekarang
    digunakan juga untuk menyebut orang lain, sebagai sapaan untuk yang sederajat, begitu
    juga dengan kata bapak, ibu, yang mengalami perluasan makna.
  3. Pengembangan istilah.
    Memanfaatkan kosakata yang telah ada dengan memberikan makna baru, baik dengan
    menyempitkan, meluaskan, ataupaun memberikan arti baru sama sekali.
    Contoh: 
    Papan/lempeng kayu kini menjadi perumahan atau rumah, sandang/selendang kini menjadi
    pakaian.

Komponen Makna

Makna yang dimiliki oleh setiap kata itu terdiri dari sejumlah komponen (yang
disebut komponen makna), yang membentuk keseluruhan makna kata itu. Komponen
makna ini dapat dianalisis, dibutiri, atau disebutkan satu per satu, berdasarkan “pengertian - 
pengertian” yang dimilikinya. Umpamanya, kata ayah memiliki komponen makna +
manusia, + dewasa, + jantan, + kawin, dan + punya anak. Perbedaan makna antara kata
ayah dan ibu hanyalah pada ciri makna atau komponen makna; ayah memiliki makna
jantan, sedangkan ibu tidak memiliki kata jantan.
Konsep analisis ini (lazim disebut anlisis biner) oleh para ahli kemudian diterapkan
juga untuk membedakan makna suatu kata dengan kata lain. Analisis biner ini kita juga
dapat menggolong-golongkan kata atau unsur leksikal sesuai dengan medan makna.Ada
tiga hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan analisis biner tersebut.

Kesimpulan 

Perubahan makna termasuk dalam kajian ilmu semantik. semantik merupakan ilmu
yang mengkaji makna. Termasuk juga perubahan makna di dalamnya. Pada kajian
semantik, terdapat pembahasan tentang perubahan makna atau disebut juga dengan
pergeseran makna. Chaer mengungkapkan bahwa secara sinkronis, makna sebuah kata
dapat berubah. Akan tetapi, secara diakronis tidak semua kata maknanya akan berubah.
Makna tersebut berupa satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal. 

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form